“Sobat Ambyar” Masih Berduka

LPMSukma – Kabar duka kembali datang dari industri musik Indonesia, Penyanyi campursari legendaris bernama asli Dionisius Prasetyo atau lebih populer dikenal dengan nama Didi Kempot meninggal dunia, di RS Kasih Ibu Solo, Selasa (5/5/2020).

Dionisius Prasetyo adalah seorang penyanyi dan pencipta lagu campursari, hampir sebagian lagu yang ditulisnya bertemakan patah hati dan kehilangan, hal ini membuat para pendengar lagu-lagunya ikut tersayat merasakan pedihnya, wajar saja jika pria kelahiran 31 Desember 1966 itu dijuluki sebagai “Godfather of Brokenheart”.

Para penggemar musik campursari itu mempunyai julukan sebagai “Sobat Ambyar”, di dalam kalangan Sobat Ambyar tidak hanya terdiri dari kaum dewasa, tetapi kaum muda juga menjadi penggemar utama dari lagu-lagu pria yang lahir di kota Surakarta, Jawa tengah tersebut.

Didi kempot mengawali karirnya pada tahun 1984, sebagai musisi jalanan selama tiga tahun di kota kelahirannya Surakarta, Jawa tengah. Nama Kempot sendiri yang tersemat di belakang nama Didi berkaitan dengan asal-usul perjalanan musiknya, Kempot singkatan dari Kelompok Penyanyi Trotoar.

Sepanjang perjalanan karirnya, Didi Kempot telah menciptakan 700 sampai 800 lagu Campursari dan hampir sebagian lagu yang diciptakan olehnya bertemakan patah hati, kesedihan, penantian dan kehilangan.

Dikutip dari website Ayo Bandung.com (05/05/2020), Menurut pelantun lagu campursari tersebut kegalauan tidak selalu bermakna negatif, juga tidak lantas membuat seseorang menjadi lebih buruk. “Saya kalau galau justru produktif, tapi ya enggak enak galau terus, makanya harus dilepaskan lewat karya, lewat lagu,” Kata Didi, dan mengajak semua penggemarnya untuk lebih terbuka pada diri sendiri atas kegalauan yang dirasakan.

Didi Kempot meninggal pukul 7.30 WIB di usia 53 tahun, sejauh ini kematian Lord Didi diduga karena serangan jantung, namun kabar tersebut masih dikonfirmasi.

 

Penulis : Mafatikhu Ni’mah // Foto : Rahmad Azhar Hutomo